Ah, wanita muda yang tak pernah keriput itu begitu cantik, anggun dengan kecerdasannya. Kecerdasan yang ia dapat dari ketekunan belajarnya, kecerdasan yang membuatnya bisa memahami tentang ketidakadilan yang menimpa kaum dan juga bangsanya yang terjajah. Kecerdasan yang kadang membuat hatinya begitu sakit melihat keadaan sekelilingnya yang tidak sesuai dengan kondisi ideal yang dia pahami. Kecerdasan yang so rock n roll, bibeh…
Bagaimana tidak rock n roll, jika dia dapat sebegitu cerdas dalam keadaan akses ilmu pengetahuan yang begitu terbatas di masa itu, apalagi dengan keadaannya sebagai seorang wanita, dalam pingitan setelah usia 12 tahun, tanpa internet tanpa televisi, hanya bermodal bacaan-bacaan dan semangat berkirim surat pada sahabat-sahabatnya.
Bagaimana tidak rock n roll kalo dia mampu mendobrak tradisi yang melingkupi bangsanya. Pendobrakan yang penuh kepedihan. Pendobrakan yang tidak berisik apalagi berdarah. Pendobrakan dalam kesunyian pemikiran, pendidikan dan sastra. Pendobrakan yang dilakukan dengan sangat berat, karena dia memang sendirian dan sangat muda. Perjuangan yang sangat sulit, karena dia juga berhadapan dengan orang-orang yang dicintainya. Sebuah konflik batin yang sangat berat tentunya, antara cita-cita idealismenya dan sang ayahanda yang dicintainya. Dan lihatlah, betapa sangat tidak egoisnya dia ketika memutuskan untuk menikah, sesuai dengan keinginan sang ayah. Menjadi seorang isteri tanpa harus mementahkan cita-cita untuk membangun negerinya, karena dengan dukungan suami dia lalu mendirikan sekolah untuk kaum wanita.
Bagaimana tidak rock n roll, kalau dengan hidupnya yang singkat, hanya 25 tahun itu dia telah meninggalkan inspirasi melalui tulisan dan sepakterjangnya memulai pendidikan kaum wanita. Hanya sedikit yang dia nikmati, karena generasi selanjutnyalah yang akan bersyukur terhadap rintisan yang telah dilakukannya.
Ya, bagaimana tidak rock n roll kalau dia pernah bilang begini (Dikutip dari “Panggil Aku Kartini Saja” by Pramoedya Ananta Toer):
“Barangsiapa tidak berani, dia tidak bakal menang; itulah semboyanku! Maju! Semua harus dimulai dengan berani! Pemberani-pemberani memenangkan tiga perempat dunia!”
Kartini, you so rock!!!
Gambar: cover “Panggil Aku Kartini Saja” Pramoedya A Toer
Kartini, pahlawan emansipasi, memperjuangan hak para perempuan untuk unjuk gigi….
Kartini rocks !!
hidup kartini
figur yang patut di contoh unruk para kaum wanita di era sekarang ini
Kesederhanaan dan tekad beliau begitu menukau kita bahkan dunia…
kartini memang sosok yang inspiratif dari generasi ke generasi. sosoknya ndak mungkin dilupakan orang, meski sejarah hidup dan surat2 yang sempat dia kirimkan kepada sahabatnya yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku tak sedikit yang meragukan keasliannya.
kartini,, selalu kita kenang, dan selalu akan kita banggakan…
semoga namanya selalu harum selamanya…
Rock On!!
sebenernya tuh namanya Kartini apa Harum sii??
“ibu kita Kartini, HARUM namanya…”
diriku juga pake rocks looochhhh
mosok se Bong? bukane pake sarung?
Apa pun yg kau pake tetep ai lap yu..
Rok apaan sih mas? Bukannya beliau pake kebaya,bukan rok? Hehehe.. Andai beliau ikut ngeblog sekarang ini yach?
semoga setiap wanita bisa belajar dari kartini ..
met hari kartini yah..
Aku jadi ingat, sosok patung Kartini di sebuah perempatan di Jepara. Salah satu tangannya memegang obor, mengarah di atas kepalanya; satu tangannya yang lain menggandeng anak perempuannya; mereka seperti bergegas menuju ke suatu tempat. Dulu, kata orang-orang di obor itu diberi lampu sehingga tampak menyala, tapi sekarang nggak lagi.
Aku juda jadi ingat, buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ belum kubaca. Dulu sempat baca beberapa baris lalu aku sudahi, seperti merasa belum siap.
Makasih Gubrik, buat postingan ini.
para wanita hrs menyadari bahwa mereka memang sederajat dengan lelaki walaupun tidak mungkin bisa sama dalam segala hal
Iya ee mas …Kartini jaman sekali juga banyak yang pake rok… najan dudu penyanyi rock….
ampuh tenan postingan… nice post…
semoga kartini kartini sekarang lebih baik
dari kartini itu sendiri
kunjungan balik
terimakasih sdh berkunjung ke blog saya
Saya kok ngrasa prihatin melihat kondisi sekarang ya ?, soalnya peringatan hari kartini tdk seperti jaman saya sekolah. Dulu hampir smua sekolah memperingati, sekarang….nggak spt dulu.
Semoga kaum perempuan sekarang yang telah mendapat kebebasan dalam menentukan pilihan hidupnya, dapat lebih berkarya untuk kemajuan bangsanya.
wanita emang gak harus selalu kalah ma cowok…
Aku kangen ibu
Aku bangga dik perempuanku
Aku bangga istriku kelak 😀
Hahahaha, aku belom pernah liat kartini nyanyi lagi metallica
hari kartini seremonial TOK!!!
banyak perempuan masih diperlakukan nggak adil…
Met hari kartini Bang!
Salam kenal!
Kartiniku adalah Mbokku (Ibuku)
Dia yang selalu ada untukku
Kartini adalah adikku.. kemarin umurnya udah 24taon 😀
Hari Kartini 🙂
visi2 kartini memang luar biasa, mampu menembus puluhan tahun ke depan
Andai RA Kartini masih hidup … apa beliau ikutan ngeblog juga …?
salam kenal mas, wah blognya rame nich, ohya mengenei R.A kartini? iya ya, dia pahlawan yang layak di jadikan teladan oleh generasi bangsa, malah akhir2 ini banyak berita bayi di buang ibunya,
NB : kalo ada waktu bolehlah singgah di blog saya, dan jangan lupa “vote” di contreng sebelumnya ku ucapkan terima kasih Salam hangat selalu
she’s so rock.. and i’m proud to be a women 🙂
Rolling Stone ala Kartini ….
Rolling Stone ala Kartini …. Mantab Kang …
di tempat kerja saya enamsipasi tidak berlaku dlm hal mutasi…
karyawan wanita pengennya ga mau dipindah hehe
Hari Raya Kartini? mohon maaf lahir batin
simbol tok!
realisasine human trafficing masih menjadi devisa negara kaum2 ningrat kelas bang**sat!
dia memang putri sejati
dan kartini namanya
tapi banyak penyimpangan dari arti kata emansipasi 😦
kalau kartini masih ada mungkin dia akan jadi caleg juga
salam tiga jari….
mas aku mau nyari kartiniku kok nggak ketemu2 ya? sampean dah ketemu belum?
emang kok wanita & pria dalam berbagai sisi sejajar.. Rosulullah SAW juga pejuang hak Asasi Perempuan lho…, maka pesen aja untuk para Wanita, Tetep berjuang…
Kartini adalah pahlawan wanita yang harum namanya…gak ada beliau maka sampe hari ini para wanita masih jadi budak para lelaki heheheheh
Keren2…
Emang bunda Kartini panutan bagi kaum hawa Indonesia…
Habis nulis comment di tulisan bang Grubik ini, tiba-tiba reporter gokil Majalah Kagama nelepon aku. Katanya, “Mbak, untuk memperingati hari kartini, kami mau wawancara dengan mbak untuk rubrik sosok edisi ini.”
Bang Gubrik, aku langsung gubrakk. hehehe
Hahaha, reporter yang pandai tampaknya
aq yo pingin a, ngerock kaya bu kartini 😀 , , he he..
moga muncul banyak kartini yang lain di jaman yang serba edan ini ya…
baru tau kalo kartini suka ngerock
Simboku mudanya mirip kartini loch Bro 🙂 ckckckck …
Salam 🙂
Selamat hari kartini…….
Andaikata masih hidup, apa pendapat Kartini soal Artalyta Suryani, Zarima, Maria Eva, dan Julia Perez??? mereka kan juga perempuan2 yang berani dalam konteksnya masing2…hehehehe