“Kenapa ya pemuda jaman sekarang itu kok ndak seperti jaman dulu, pemuda sekarang ituh kok suka neko-neko dan lebih mudah mengarah ke yang jelek-jelek ya dibanding dulu?” itu Kang Yitno bilangs
“Ya ndak semuanya jelek to Kang..” ini saya yang bilangs
“Lhah.., lha itu sampeyan ndak liat, berita dimana-mana, tawuran, perbuatan mesum..bla..bla..bla…” panjang sekalee daftar yang beliau ini omelkan (sayangnya berita tentang hal-hal tersebut memang benar adanya), ujung-ujungnya kembali dia mengambil kesimpulan bahwa budaya asinglah yang menyebabkan ini semua (jadi terngiang postingan ini)
Saya jawab:
“Ya iya lah bos, lha wong jaman sekarang kan pergaulan kita lebih global, lebih banyak tantangan, lebih banyak penawaran tentang bermacam gaya hidup, kalo orang jaman dulu kan hanya tinggal dan bergaul di komunitasnya sajah, sehingga pola perilaku mereka pun ndak jauh beda dengan orang-orang di lingkungannya.., dunia pesikologis mereka ya hanya lingkungan ituh saja, beda dengan dunia pesikologis anak jaman sekarang, kan ada telepisi, buku, pilem, internet dan lain seabregnya…”
Weh, lha iya kan sodara? Bukankah hidup di jaman sekarang itu lebih susah dibanding dulu. Kata seseorang (saya lupa siapa), berjubelnya informasi itu akan menyebabkan terjadinya kemustahilan identitas, pergantian trend yang begitu cepat membuat apa yang kemaren dianggap hebat menjadi begitu cepat kadaluwarsa, dan ah.., itu sangat tidak ramah bagi pembentukan identitas, terutama anak muda…
Perubahan tren dan mode yang begitu cepat sodara, kadang tak memberi kesempatan buat kita untuk jadi tau tentang apa yang sebenarnya ingin kita dalami, apa yang sebenarnya kita cintai…. Apalagi jika kau hidup di dunia yang hanya melulu berorientasi materi…
“Tentang anak muda yang sukanya neko-neko.., ya jelas wajar, lha wong namanya juga anak muda kok.., ya sebenarnya tugas sampeyan juga tuh Kang buat ngebantu mereka menyalurkan fitrah neko-neko mereka ituh…” ucapan saya ini (tumben) diamini sama Kang Yitno, yang lalu disambung dengan ceritanya tentang keneko-nekoannya di masa muda dulu, halah, panjang sekali sodara ceritanya….
Mmmm.., nganu…
Orang tua tuh kok sukanya bilang itu yah, “anak jaman sekarang itu sukanya neko-neko…. bla..bla.bla.., ndak seperti dulu yang…bla…bla..bla..”
Saya gak tau, apakah para pemuda yang dulu mengikrarkan Sumpah Pemuda itu dulu orang tuanya juga marah-marah sambil bilang gini: “yah, anak jaman sekarang emang neko-neko, sudah ayem tentrem sama Londo kok ya neko-neko sumpah segala, pengen merdeka segala.., ada-ada sajah…”
Yah, pemuda memang ada-ada saja.., dan sesungguhnya peradaban manusia jadi berkembang begitu hebat juga karena orang kreatif itu selalu ada-ada saja..
Selamat mengenang Sumpah Pemuda
Selamat Hari Blogger Nasional
Selamat berneko-neko
Uye…
tapi yg namanya pemuda klo gak neko2 bkn pemuda apalagi neko2nya sama pemudi…wah mantabzzz
halah…
mugo mugo neko neko ne sing nggenah ra nyusahne wong akeh
be’e mbiyen ki semboyane , nek ra iso nyenengke wong liyo, paling ga ora nyusahke
nek saiki, nek iso nyusahke wong liyo nyapo kudu nyenengke?
wekekekeke
hasyem ik, pada bae noh?
selamat hari PLN 😀
usum mati lampu ya?
Assalamu alaykum Wr. Wb.
Wahai saudaraku dimanapun kalian berada!
Sudah saatnya bagi kita, para pemuda, untuk memenuhi sumpah yang telah kita buat!
Sumpah suci yang telah kita ikrarkan dengan sepenuh hati!
Sumpah suci yang akan menjadi saksi kita di hadapan Sang Maha Pencipta!
“Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh!
Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh!”
“Saya bersumpah bahwa tiada Illah selain Allah!
Dan saya bersumpah bahwa Muhammad adalah Utusan Allah!”
Kami, para pemuda muslim di tanah Indonesia, dengan ini mengaku
ber-Illah yang satu, Allah SWT!
berkitab yang satu, Al Qur’anul Karim!
menjunjung tinggi hukum yang satu, Syariah Islamiah!
Wahai saudaraku dimanapun kalian berada!
Camkanlah ini dalam dadamu!
Penuhilah sumpahmu!
Kuatkanlah tekadmu!
Serta raihlah kemenanganmu!
Semoga Allah senantiasa meridhomu!
Wassalamu alaykum Wr. Wb.
_____________________________________
INDONESIA GO KHILAFAH 2010
“Begin the Revolution with Basmallah”
Bismillah.., untuk saat ini saya masih cinta indonesia…
memang, yang jelek dan bagus selalu berdampingan, tinggal kita memilih sekarang mau ikut yg jelek atau yg bagus itu. ya setidaknya untuk diri sendiri dulu deh…
**kurang lebih mohon maaf 🙂
dimaafkan…
Pemudanya neko-2
Lha pemudinya?
Neki-2 kali ya?
hehe…..
kwarepmu…
gyahaha…
yang bermasalah kan pemuda ya… bukan pemudi hihi… selamet selamet hehe
masalah, milik semua orang jeng… mau dikasih masalah sama saya? hihi…
aku mah gak neko2 kang gubrik… cukup neko ajah…
neko3 juha boleh kok… hayuk
Pemuda, secara psikologis barangkali memang ditakdirkan untuk mendobrak!
Selamat hari sumpah pemuda!
iya, itu fitrah pemuda sebenarnya, mendobrak…
sudah sangat lama tidak berkunjung ke sini.
salam Mas
monggo dipenakkan kang…
Pemuda yang baik adalah pemuda yang neko-neko
neko neko disini dalam artian kreatif
bukan bandel atau nakal
selamat hari Sumpah pemuda..
woyo…
Pemuda sekarang emang kreatif-kreatif…
selamat hari sumpah pemuda yo…?
iya, tapi pemuda jaman dulu juga banyak yang kreatif, termasuk sampeyan.. jiakakaka…
pemuda emang dahsyat om. Ingat jaman pergerakan dulu. kemerdekaan tercapai tidak bisa lepas dari peran pemuda. yang tegas, lugas, berani.
Sekarang seharusnya peran pemuda lebih dioptimalkan untuk memperbaiki bangsa ini. terlalu banyak kompromi kalau saya pikir.
Sudah pemuda lebih berperan (diberi peran) untuk memperbaiki bangsa ini.
yang diperlukan adalah kolaborasi yang seimbang, antara generasi senior dan junior, kalo yang tua jadi playmaker maka yang muda bisa diandalkan sebagai pencetak gol…
jare uwong-uwong aku ki yo pemuda, labele sih WNI, piye jal nek ngunu?
Warga Ngiknguk Indonesia…
Aku termasuk pemuda masa kini yang punya etika seperti pemuda masa dulu kok
hihihi.. 😀
yang masa kini juha punya etika kok…
Seseorang ki sopo tho? Bukan julia roberts tho?
pemuda harus bisa kreatif dan berkarya, mengisi masa mudanya dengan hal2 yang positif agar tidak menyesal di kemudian hari ..
Cara Membuat Website
Mungkin hormonnya masih bergejolak.
*hayah*
yang jelas bagi pemuda yang umurnya sudah kepala tiga cepet kawin.. ntar kehabisan cewek cakep tahu rasa lho…
iki sing ngomong institusi po perorangan?
Sorry salah.. buka
mbukak opo? melu…
sebenarnya saya pikir sama saja, bentuk kenakalannya mungkin beda tapi levelnya mbok yakin sama saja. ambil contoh nakalnya anak kampung sama anak kota, bentuknya lain karena faktor pembentuknya juga beda, tapi levelnya sama saja 😆 *kemeruhdotcom*
saya suka endingnya..
uye!
lam nal
Jaman memang telah berubah….
diriku pengen jadi pemuda lagi je
walking-walking sob
pemuda oh pemuda…
banyak juga kuq yang nggak neko2, yang sederhana juga ada jadi nggak semua pemuda itu neko2 hehehe b ener ga maz ??? 😛
thankyu dan sukses slalu 🙂
Uyee! Pemuda harus semangaaat! 😀 pak grubik, gimana kabarnya?
yah aku juga pemudi..
tapi aku baik2 aja..lho..kalo ada pemuda yang neko2 tak sikaaatt
kalau tentang pemudi piye jal? 😀
wah galak bener…
masak pemuda aja yg disikaaat 😦
ehem… saya pemuda jaman dulu kok
bukan jaman sekarang.
hehehhee sudah tua berarti